Suasana Stamford Bridge akan memanas saat tuan rumah Chelsea akan menjamu tamunya Manchester United. Laga ini ibarat cinta dan benci karen...
Suasana Stamford Bridge akan memanas saat tuan rumah Chelsea akan menjamu tamunya Manchester United. Laga ini ibarat cinta dan benci karena sang tamu kini dilatih mantan idola The Blues, Jose Mourinho.
Nama Mourinho tidak diragukan lagi kala mengasuh Chelsea. Beragam kenangan indah terukir disana dalam dua priode kepelatihannya. Mantan pelatih Real Madrid itu menjadi pelatih sukses mempersembahkan tiga gelar Liga Primer Inggris.
CB Blogger October 22, 2016 CB Blogger Indonesia
Nama Mourinho tidak diragukan lagi kala mengasuh Chelsea. Beragam kenangan indah terukir disana dalam dua priode kepelatihannya. Mantan pelatih Real Madrid itu menjadi pelatih sukses mempersembahkan tiga gelar Liga Primer Inggris.
CB Blogger October 22, 2016 CB Blogger Indonesia
Klasemen Akhir Liga Inggris 2016-2017 Pekan Kedelapan. Man City Masih Memimpin.
Sepakbola -- Semua klub telah melakoni pertandingan pekan kedelapan Liga Inggris musim 2016/2017.
Hasil mengejutkan terjadi pada pertandingan hari Sabtu (15/10/2016). Sang juara bertahan, Leicester City, tumbang saat menghadapi tuan rumah Chelsea.
Tim besutan Claudio Ranieri itu kalah dengan skor 0-3 di Stadion Satmford Bridge, London.
Dalam pertandingan lainnya, Tottenham Hotspur hanya mampu meraih 1 poin menghadapi tuan rumah West Brom Albion.
Tim besutan Mauricio Pochettino itu bermain imbang 1-1 di Stadion The Hawthorns, Wes Brom.
Hasil itu membuat Tottenham turun ke posisi ketiga setelah Arsenal berhasil kalahkan Swansea City dengan skor 3-2.
Padahal apabila mampu meraih poin penuh di laga itu, Tottenham bisa bertengger di puncak klasemen.
Pasalnya dua klub asal Manchester (Manchester City danManchester United) juga harus rela berbagi poin dengan lawannya.
Manchester City ditahan imbang 1-1 oleh Everton di Stadion Etihad.
CB Blogger
October 18, 2016
CB Blogger
IndonesiaHasil mengejutkan terjadi pada pertandingan hari Sabtu (15/10/2016). Sang juara bertahan, Leicester City, tumbang saat menghadapi tuan rumah Chelsea.
Tim besutan Claudio Ranieri itu kalah dengan skor 0-3 di Stadion Satmford Bridge, London.
Dalam pertandingan lainnya, Tottenham Hotspur hanya mampu meraih 1 poin menghadapi tuan rumah West Brom Albion.
Tim besutan Mauricio Pochettino itu bermain imbang 1-1 di Stadion The Hawthorns, Wes Brom.
Hasil itu membuat Tottenham turun ke posisi ketiga setelah Arsenal berhasil kalahkan Swansea City dengan skor 3-2.
Padahal apabila mampu meraih poin penuh di laga itu, Tottenham bisa bertengger di puncak klasemen.
Pasalnya dua klub asal Manchester (Manchester City danManchester United) juga harus rela berbagi poin dengan lawannya.
Manchester City ditahan imbang 1-1 oleh Everton di Stadion Etihad.
Klasemen Terbaru Liga Inggris
Klasemen Akhir Liga Inggris Pekan Kedelapan
Klasemen Akhir Liga Inggris 2016-2017 Pekan Kedelapan. Man City Masih Memimpin. Sepakbola -- Semua klub telah melakoni pertandingan pek...
Sepakbola -- Liverpool berhasil menahan imbang Manchester United dalam pertandingan Liga Inggris di Stadiun Anfield, Senin 17 Oktober.
Bermain menyerang dan menguasai sebagian besar pertandingan, pasukan Jurgen Klopp dan pasukan Jose Mourinho tidak berhasil mencetak gol.
Sepanjang pertandingan 90 menit, Liverpool mengendalikan bola sampai 65% sementara tim tamu sekitar 35%.
CB Blogger
October 18, 2016
CB Blogger
Indonesia
Bermain menyerang dan menguasai sebagian besar pertandingan, pasukan Jurgen Klopp dan pasukan Jose Mourinho tidak berhasil mencetak gol.
Sepanjang pertandingan 90 menit, Liverpool mengendalikan bola sampai 65% sementara tim tamu sekitar 35%.
Penyerang United, Zlatan Ibrahimovic, sempat mendapat peluang emas untuk memanfaatkan umpan dari Paul Pogba namun tidak berhasil.
Kiper Manchester United, David de Gea, bermain cemerlang, antara lain dengan menangkis tendangan Emre Can dan Philippe Coutinho.
Dengan hasil seri, Liverpool tetap berada di peringkat empat klasemen sementara Liga Primer sedang Manchester United duduk di peringkat tujuh.
Kiper Manchester United, David de Gea, bermain cemerlang, antara lain dengan menangkis tendangan Emre Can dan Philippe Coutinho.
Dengan hasil seri, Liverpool tetap berada di peringkat empat klasemen sementara Liga Primer sedang Manchester United duduk di peringkat tujuh.
Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, tetap menugaskan Antony Taylor, yang tinggal di Manhester, sebagai wasit walau sempat dikritik beberapa pihak, antara lain oleh para pendukung Liverpool karena kekhawatiran berpihak.
Taylor sendiri disebut merupakan pendukung klub nonliga, Altrincham.
Manajer Manchester United, Jose Mourinho, sempat pula berkomentar atas penunjukkan Taylor ini, yang membuat dia diselidiki oleh FA kerana peraturan di Inggris melarang manajer klub memberikan komentar tentang wasit sebelum pertandingan.*
Taylor sendiri disebut merupakan pendukung klub nonliga, Altrincham.
Manajer Manchester United, Jose Mourinho, sempat pula berkomentar atas penunjukkan Taylor ini, yang membuat dia diselidiki oleh FA kerana peraturan di Inggris melarang manajer klub memberikan komentar tentang wasit sebelum pertandingan.*
Manchester United Ditahan Imbang 0-0 Liverpool
Sepakbola -- Liverpool berhasil menahan imbang Manchester United dalam pertandingan Liga Inggris di Stadiun Anfield, Senin 17 Oktober. ...
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi merasa malu karena gagal mencapai garis finis pada balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu, 17 Oktober 2016. Dia tak bisa melanjutkan lomba karena terjatuh saat balapan memasuki lap ke-7.
Insiden kecelakaan ini diakui pembalap berusia 37 tahun tersebut karena kesalahan strategi. Ban depan yang digunakannya ternyata tidak cocok dengan kondisi aspal Sirkuit Motegi. Alhasil, ketika masuk tikungan dia terjatuh.
"Ini memalukan, karena saya cukup kuat dalam balapan dan mendapatkan kecepatan motor terbaik," kata Rossi seperti dilansirAutosport.
Pembalap berjuluk The Doctor tersebut memulai lomba dari barisan terdepan. Namun, di lap awal dia sempat kehilangan posisi karena direbut oleh Marc Marquez dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Saat hendak memacu tunggangan dengan maksimal, rupanya kondisi ban depan sudah tak bagus. Padahal ketika itu dia sudah mulai mencoba menyusul Marquez yang berada di posisi pertama.
"Saya bisa memacu kendaraan lebih cepat untuk mencoba menyusul Marquez, tetapi sayangnya saya kehilangan kontrol di ban depan," ungkap pembalap asal Italia tersebut.
Hasil MotoGP Jepang kali ini membuat Rossi harus menghentikan mimpinya meraih gelar juara dunia untuk ke-8 kali selama berkarier di MotoGP. Sebab, Marquez sudah mengunci gelar juara musim ini dengan keunggulan 77 poin darinya.
Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, belum bisa mengusir kekecewaan akibat gagal menjadi juara MotoGP 2016. Padahal, ia sudah berjuang cukup keras untuk meraih gelar juara dunia ke-10 di semua kelas dalam tiga musim terakhir.
Sayang, keberuntungan masih belum memihak kepada Rossi. Jika di musim lalu ia gagal karena disalip Jorge Lorenzo di lap terakhir, kali ini peluang The Doctor sudah dipastikan tertutup saat musim baru menyisakan tiga seri lagi.
Setelah Rossi terjatuh pada lap ketujuh MotoGP Jepang 2016 di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016), gelar juara sudah dipastikan menjadi milik pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Koleksi 196 poin Rossi sudah tak lagi bisa mengejar 273 poin Marquez.
"Bagi saya, kami memulai dengan sangat baik, tapi di paruh kedua musim, Honda melakukan banyak improvisasi dan mereka menyelesaikan masalah yang dimiliki di awal. Yamaha bekerja, namun paket baru yang mereka bawa tak bekerja. Kami tak pernah membuat langkah," tutur Rossi seperti dikutip Motorsport.
Sejatinya, kegagalan menjadi juara dunia musim ini lebih banyak diakibatkan karena kesalahan Rossi sendiri. Terlepas dari kopling yang terbakar pada MotoGP Austin, ia melakukan kesalahan besar di Italia, Belanda, Jerman, dan Jepang.
Kegagalan Rossi meraup poin di empat seri dalam semusim menjadi penyebab utama mengapa ia gagal menjadi juara dunia. Selain itu, kedewasaan dan konsistensi Marquez juga memiliki andil besar.
"Tahun lalu dan sebelumnya, seperti biasa, Yamaha bekerja dan motor meningkat. Tahun ini, paket baru tiba, kami menjalankan tes, tapi dalam kenyataannya kami tetap di sana (level yang sama)," jelas Rossi.
Meski gelar juara dunia pembalap sudah direbut Marquez, Rossi masih bisa membawa Yamaha menjadi juara dunia konstruktor MotoGP 2016. Pasalnya, Yamaha hanya tertinggal 28 poin dari Honda di klasemen konstruktor. CB Blogger October 17, 2016 CB Blogger Indonesia
Insiden kecelakaan ini diakui pembalap berusia 37 tahun tersebut karena kesalahan strategi. Ban depan yang digunakannya ternyata tidak cocok dengan kondisi aspal Sirkuit Motegi. Alhasil, ketika masuk tikungan dia terjatuh.
"Ini memalukan, karena saya cukup kuat dalam balapan dan mendapatkan kecepatan motor terbaik," kata Rossi seperti dilansirAutosport.
Pembalap berjuluk The Doctor tersebut memulai lomba dari barisan terdepan. Namun, di lap awal dia sempat kehilangan posisi karena direbut oleh Marc Marquez dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.
Saat hendak memacu tunggangan dengan maksimal, rupanya kondisi ban depan sudah tak bagus. Padahal ketika itu dia sudah mulai mencoba menyusul Marquez yang berada di posisi pertama.
"Saya bisa memacu kendaraan lebih cepat untuk mencoba menyusul Marquez, tetapi sayangnya saya kehilangan kontrol di ban depan," ungkap pembalap asal Italia tersebut.
Hasil MotoGP Jepang kali ini membuat Rossi harus menghentikan mimpinya meraih gelar juara dunia untuk ke-8 kali selama berkarier di MotoGP. Sebab, Marquez sudah mengunci gelar juara musim ini dengan keunggulan 77 poin darinya.
Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, belum bisa mengusir kekecewaan akibat gagal menjadi juara MotoGP 2016. Padahal, ia sudah berjuang cukup keras untuk meraih gelar juara dunia ke-10 di semua kelas dalam tiga musim terakhir.
Sayang, keberuntungan masih belum memihak kepada Rossi. Jika di musim lalu ia gagal karena disalip Jorge Lorenzo di lap terakhir, kali ini peluang The Doctor sudah dipastikan tertutup saat musim baru menyisakan tiga seri lagi.
Setelah Rossi terjatuh pada lap ketujuh MotoGP Jepang 2016 di Sirkuit Motegi, Minggu (16/10/2016), gelar juara sudah dipastikan menjadi milik pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Koleksi 196 poin Rossi sudah tak lagi bisa mengejar 273 poin Marquez.
"Bagi saya, kami memulai dengan sangat baik, tapi di paruh kedua musim, Honda melakukan banyak improvisasi dan mereka menyelesaikan masalah yang dimiliki di awal. Yamaha bekerja, namun paket baru yang mereka bawa tak bekerja. Kami tak pernah membuat langkah," tutur Rossi seperti dikutip Motorsport.
Sejatinya, kegagalan menjadi juara dunia musim ini lebih banyak diakibatkan karena kesalahan Rossi sendiri. Terlepas dari kopling yang terbakar pada MotoGP Austin, ia melakukan kesalahan besar di Italia, Belanda, Jerman, dan Jepang.
Kegagalan Rossi meraup poin di empat seri dalam semusim menjadi penyebab utama mengapa ia gagal menjadi juara dunia. Selain itu, kedewasaan dan konsistensi Marquez juga memiliki andil besar.
"Tahun lalu dan sebelumnya, seperti biasa, Yamaha bekerja dan motor meningkat. Tahun ini, paket baru tiba, kami menjalankan tes, tapi dalam kenyataannya kami tetap di sana (level yang sama)," jelas Rossi.
Meski gelar juara dunia pembalap sudah direbut Marquez, Rossi masih bisa membawa Yamaha menjadi juara dunia konstruktor MotoGP 2016. Pasalnya, Yamaha hanya tertinggal 28 poin dari Honda di klasemen konstruktor. CB Blogger October 17, 2016 CB Blogger Indonesia
Rossi Malu Gagal di MotoGP Jepang
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi merasa malu karena gagal mencapai garis finis pada balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Ming...
Rider Movistar Yamaha Jorge Lorenzo mulai merasa nyaman dengan ban Michelin. Di MotoGP Austin 2016, dengan ban Michelin ia meraih gelar podium kedua di belakang Marc Marquez.
Di seri pertama (GP Qatar) dan kedua (GP Argentina) Lorenzo mengeluhkan akan perfoma Michelin yang sangat buruk sekali.
"Kami sempat khawatir dengan performa ban Michelin. Apalagi jika membandingkan dengan performa ban lainnya. Namun ternyata, kami hanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk pemanasan dan kemudian kami dapat tampil sangat berbeda,” ujar Lorenzo, seperti dilansir Crash, Selasa (12/4/2016).
"Saya yakin Michelin sudah mempertimbangkan mengenai performa ban. Mereka pasti mementingkan keamanan para pembalap. Kami harus mulai menerimanya dan lebih beradaptasi dengan ban,” ujarnya.*
CB Blogger
April 12, 2016
CB Blogger
Indonesia
Di seri pertama (GP Qatar) dan kedua (GP Argentina) Lorenzo mengeluhkan akan perfoma Michelin yang sangat buruk sekali.
"Kami sempat khawatir dengan performa ban Michelin. Apalagi jika membandingkan dengan performa ban lainnya. Namun ternyata, kami hanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk pemanasan dan kemudian kami dapat tampil sangat berbeda,” ujar Lorenzo, seperti dilansir Crash, Selasa (12/4/2016).
"Saya yakin Michelin sudah mempertimbangkan mengenai performa ban. Mereka pasti mementingkan keamanan para pembalap. Kami harus mulai menerimanya dan lebih beradaptasi dengan ban,” ujarnya.*
Jorge Lorenzo Mulai Sukai Ban Michelin
Rider Movistar Yamaha Jorge Lorenzo mulai merasa nyaman dengan ban Michelin. Di MotoGP Austin 2016, dengan ban Michelin ia meraih gelar po...
MotoGP kembali bergulir pada akhir pekan nanti, Jumat-Minggu 8-10 April 2016. Circuit of the Americas (COTA) bakal menjadi saksi bagi para pembalap dunia untuk meraih hasil terbaik.
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso merasa COTA merupakan sirkuit yang bersahabat. Pada dua musim ke belakang, pembalap asal Italia itu tampil gemilang dengan selalu meraih podium.
Pembalap berusia 30 tahun itu mampu finis di posisi ketiga pada 2014. Prestasi lebih baik didapatkan Dovi pada tahun lalu. Ketika itu, ia berhasil menjadi runner-up di belakang pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
"Kami menuju ke balapan di Austin, Amerika Serikat, dengan keyakinan tinggi. Saya tahu bahwa kami kompetitif. Saya merasa siap untuk melawan hal-hal yang ada di trek fantastis ini. Austin memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda dengan dua balapan sebelumnya," ucap Dovi.
"Saya berhasil naik podium pada 2014 dan 2015. Sirkuit COTA adalah salah satu yang saya sangat sukai. Jadi saya ingin pergi ke sana untuk melanjutkan penampilan bagus kami sejauh ini," tegasnya.
Dovi saat ini menempati posisi kelima di klasemen sementara MotoGP 2016 dengan mengoleksi 23 poin. Mantan pembalap Yamaha itu sempat finis di posisi kedua pada balapan pembuka di Qatar. Tapi Dovi hanya mampu finis di posisi ke-13 pada GP Argentina akhir pekan lalu. (Ducati) CB Blogger April 06, 2016 CB Blogger Indonesia
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso merasa COTA merupakan sirkuit yang bersahabat. Pada dua musim ke belakang, pembalap asal Italia itu tampil gemilang dengan selalu meraih podium.
Pembalap berusia 30 tahun itu mampu finis di posisi ketiga pada 2014. Prestasi lebih baik didapatkan Dovi pada tahun lalu. Ketika itu, ia berhasil menjadi runner-up di belakang pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
"Kami menuju ke balapan di Austin, Amerika Serikat, dengan keyakinan tinggi. Saya tahu bahwa kami kompetitif. Saya merasa siap untuk melawan hal-hal yang ada di trek fantastis ini. Austin memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda dengan dua balapan sebelumnya," ucap Dovi.
"Saya berhasil naik podium pada 2014 dan 2015. Sirkuit COTA adalah salah satu yang saya sangat sukai. Jadi saya ingin pergi ke sana untuk melanjutkan penampilan bagus kami sejauh ini," tegasnya.
Dovi saat ini menempati posisi kelima di klasemen sementara MotoGP 2016 dengan mengoleksi 23 poin. Mantan pembalap Yamaha itu sempat finis di posisi kedua pada balapan pembuka di Qatar. Tapi Dovi hanya mampu finis di posisi ke-13 pada GP Argentina akhir pekan lalu. (Ducati) CB Blogger April 06, 2016 CB Blogger Indonesia
Dovizioso Bertekad Raih Podium di MotoGP Austin 2016
MotoGP kembali bergulir pada akhir pekan nanti, Jumat-Minggu 8-10 April 2016. Circuit of the Americas (COTA) bakal menjadi saksi bagi para...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)